Assalamu'alaykum!
Apa kabar bros and sists? Semoga selalu sehat dan bahagia ya^^
Di post sebelumnya, sudah membahas drama dari Yoo Ah In yang membuat Mbak Sist jatuh suka kepada beliau berjudul Chicago Typewriter, di post sekarang Mbak Sist akan membahas film dari Yoo Ah In yang membuat Mbak Sist semakin tercengang dengan akting beliau berjudul Voice of Silence.
Happy Reading, Cheerio^^
Judul : Voice of Silence (English title) / Without a Sound (literal title) / Sorido Eobsi / 소리도 없이
Channel : -
Jadwal Rilis : 15 Oktober 2020 (Korea Selatan) / 16 November 2020 (Indonesia)
Jam Tayang : -
Rating : -
Genre : kriminal, misteri, kriminal psikologis(?)
Episodes : -
Running Time : 99 minutes
Streaming Platform : Prime Video
Pemain :
1. Yoo Ah In sebagai Tae In
2. Yoo Jae Myung sebagai Chang Bok
Sinopsis :Tae In dan Chang Bok bekerja untuk geng preman. Tugas mereka adalah membersihkan segala kekacauan yang dibuat oleh geng preman. Keduanya menjalankan pekerjaannya dengan rajin dan profesional. Bahkan saat mengubur mayat pun mereka mendoakannya dahulu. Menurut Chang Bok mereka harus bersyukur karena mereka masih memiliki pekerjaan. Ya padahal mereka juga punya sampingan jualan telur.
Suatu hari, Tae In dan Chang Bok mendapatkan pekerjaan dari klien bernama, Yong Seok. Ternyata mereka diminta untuk menjemput seorang anak perempuan berumur 11 tahun, yang kemudian mereka tahu bahwa anak tersebut bernama Cho Hee. Mereka akhirnya menyadari Cho Hee diculik oleh Yong Seok. Namun, keesokan harinya, mereka menemukan Yong Seok sudah meninggal dan menempatkan mereka kepada posisi yang tidak terduga. Mau tidak mau mereka harus menjaga Cho Hee.
Coretan Mbak Sist:
Awalnya Mbak Sist pikir akan seperti Pawn. Tapi ternyata beda jauh haha.
Menonton ini terkejut dgn perubahan fisik Yoo Ah In yg naik 15kg kemudian dia bisa menurunkan 10kg dlm dua bulan. Mbak Sist setahun saja hanya turun 5kg. Ain bagi resep dietnya dong!
Film ini berfokus dari sudut pandang Tae In. Film yang cukup sunyi karena ternyata Tae In ini tuna wicara. Menit-menit awal menonton ini Mbak Sist sudah curiga dengan wajah Tae In. Apakah dia down syndrom tapi ternyata bukan. Menurut sang aktor, Yoo Ah In, karakternya dapat berbicara namun menolak berbicara karena sesuatu di masa lalunya. Raut wajah Tae In ini memang memiliki peran yang cukup besar karena walaupun tanpa dialog, keresahan Tae In pun tersampaikan kepada penonton, menurut Mbak Sist. Dan memang dibantu dengan karakter Chang Bok yang sangat mengerti Tae In.
Mbak Sist, sesungguhnya, tidak tahu di sini siapa villainnya. Karena di sini diceritakan dari sudut pandang Tae In, kita semua jadi berpikir "Ah, Tae In dan Chang Bok hanya terbentur situasi karena sudah terlanjur." Terlanjur "menculik" si anak. Namun, kita tahu bahwa si anak diurus dengan baik, tidak disakiti. Bahkan saat si anak dalam bahaya, Tae In menyelamatkanya. Akhirnya cukup tragis. Awalnya Mbak Sist pikir Tae In akan disalahkan dan disiksa karena dituduh menculik anak. Terlebih lagi dia memiliki cacat dan dari kalangan bawah. Namun, aku salah. Tidak, tidak tragis yang seperti itu.
Di akhir, Tae In berhasil mengantarkan si anak ke sekolah. Namun, si anak mengatakan Tae In-lah penculiknya. Cukup mengesalkan tapi Mbak Sist bisa memahami psikis si anak pun juga takut. Namun, balik lagi karena film ini diambil dari sudut pandang Tae In, raut kecewa Tae In yang telah menolong si anak tersampaikan sehingga membuat si anak jadi menyebalkan. Haha.
Thanks to Yoo Ah In! Mbak Sist merasa dia berakting dengan seluruh tubuhnya. Dia memang benar-benar luar biasa. Bisa menampilkan pemuda kampung yg terbiasa bekerja kasar. Begitu pun dengan bapak pengacara jipuragi. Imej orang lokalnya berasa sekali. Tolong perut buncitnya Yoo Ah In
bahkan sutradaranya lebih menyetujui Tae In versi Yoo Ah In dibanding versi awal si sutradara. Good job.
Saat press conference, Yoo Ah In sudah balik normal. Gils 



Oke, akhir kata, selamat menonton!
See you soon, bros and sists!
Have A Nice Day!
– Mbak Sist
Wassalamu'alaykum!
Comments
Post a Comment